![]() Gantao art tradition is a local art that can be developed in sports science. Endurance and physical strength as well dexterity in playing Gantao obtained from structured exercise. The result of that research has been done in the Gantao art tradition are the values of physical education and sport for the Gantao art tradition there are values of sportsmanship, social responsibility, discipline, honesty, able to control the emotions, the value of teamwork, and fair. ![]() The research was conducted in Bima regency with sample of six sub-districts by using random sampling techniques. The method used in this research is descriptive qualitative method by using the phenomenological approach. The purpose of this research is to determine how the values of physical education and sport contained in Gantao art tradition. Gantao art tradition is one of the local arts contained in Bima regency of West Nusa Tenggara, Gantao art tradition can be applied to increase the mental attitude and the quality of the young generation, through training in physical fitness, mental attitude and discipline, so it will create a generation of young-spirited knight. Jadi, industri olahraga secara faktual sekedar memberikan lapangan pekerjaan sampingan bagi sebagian masyarakat, namun belum berdampak secara besar bagi pengentasan kemiskinan dan peningkatan pengangguran. ![]() Artinya, bekerja di sektor industri olahraga belum bisa menjanjikan, apalagi banyak pekerja home industri olahraga yang digaji di bawah Rp. 1.000.000,-per bulan dengan tanggungan keluarga rata-rata 3 orang. (2) Penghasilan pekerja di industri barang dan jasa olahraga di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sebagian besar adalah berkisar Rp. Kesimpulan: (1) Komposisi pekerja di sektor industri olahraga adalah: di Jawa Barat meliputi 58 % pekerja laki-laki dan 42 % pekerja perempuan di Jawa Tengah, 75 % pekerja laki-laki dan 25 % pekerja perempuan dan di Jawa Timur, pekerja laki-laki 62,7 % dan 37,3 % pekerja perempuan. ![]() Industri yang disurvey meliputi industri peralatan, pakaian, dan jasa olahraga yang berjumlah 17 industri. Berdasarkan pertimbangan tersebut, akhirnya terpilih beberapa kota/kabupaten di ketiga propinsi tersebut, yaitu: Majalengka (Jawa Barat), Solo (Jawa Tengah), Karanganyar(Jawa Tengah), Sukoharjo(Jawa Tengah), Nganjuk (Jawa Timur), Ponorogo (Jawa Timur), dan Madiun (Jawa Timur). Penentuan wilayah ini merupakan bentuk sampling area yang dikembangkan secara purposif sampling dan mengacu pada pertimbangan memilih kantung-kantung industri olahraga di wilayah tertentu. Wilayah yang diteliti meliputi beberapa kota/kabupaten terpilih di Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. ABSTRAK: Penelitian bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan fakta aktual tentang: (1) profil industri olahraga di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dan (2) apresiasi pelaku usaha industri olahraga terhadap upaya pengentasan kemiskinan dan penanggulangan pengangguran. ![]()
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |